Tuesday 10 November 2015

Halaman Pertama Google- Google Map

Google Maps merupakan fasilitas dari Google yang dapat kita manfaatkan untuk melihat peta atau denah suatu tempat. Tapi Google Maps juga memiliki faslitas traffic atau jalur lalu lintas di daerah tertentu. Rute hijau, kuning dan merah yang ditampilkan Google Maps merupakan tanda untuk menunjukkan jalanan yang lancar, bergerak lambat, atau sedang macet. Kita dapat memanfaatkannya untuk menentukan cara tercepat sampai ke tujuan, tapi bagaimana Google dapat mengetahui kondisi lalu lintas antara di mana kita sedang berada dan tujuan kita? Apakah ada pegawai Google Maps yang menelusuri jalur yang akan kita lewati?

 Google Maps menentukan pandangan lalu lintas dan rekomendasi rute yang lebih cepat tergantung pada dua jenis informasi, yaitu data historis tentang rata-rata waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan di bagian tertentu dari jalan yang akan kita lewati pada waktu dan hari tertentu, serta data real-time (langsung) yang dikirim oleh sensor dan smartphone yang memberikan laporan tentang bagaimana kecepatan mobil atau kendaraan bergerak saat itu.

Versi awal Google Maps hanya mengandalkan data dari sensor lalu lintas, sebagian besar yang dipasang oleh dinas perhubungan pemerintah atau perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam mengumpulkan data lalu lintas, seperti halnya NTMC (National Traffic Management Center) milik Polri. Dengan penggunakan radar, inframerah atau teknologi laser radar aktif, sensor dapat mendeteksi ukuran dan kecepatan kendaraan yang melintas dan kemudian secara wireless mengirimkan informasi ke server.

Baca juga: Cara Kerja Mesin Pencari Google

Data dari sensor ini dapat digunakan untuk menyediakan informasi real-time update lalu lintas, dan data-data ini dikumpulkan, informasi menjadi bagian dari kumpulan data historis yang digunakan untuk memprediksi volume lalu lintas pada kondisi yang sama di masa depan, misalnya jam atau hari yang sama. Namun, sebagian besar data sensor terbatas pada jalan raya dan jalan utama karena sensor yang biasanya dipasang hanya pada rute lalu lintas rawan yang paling padat atau sering macet.

Pada awal tahun 2009, Google beralih ke berbagai sumber informasi untuk meningkatkan akurasi prediksi lalu lintas. Ketika Anda memiliki ponsel Android dan mengaktifkan aplikasi Google Maps dengan perangkat GPS aktif, ponsel secara otomatis mengirimkan kembali data secara anonim kepada Google. Perusahaan ini akan tahu seberapa cepat mobil yang Anda gunakan bergerak. Google Maps terus mengkombinasikan data yang datang dari semua kendaraan di jalan dan mengirimkannya kembali dengan tampilan garis berwarna pada jalur lalu lintas.


Cara Kerja Google Maps Memprediksi Lalu Lintas

Karena semakin banyak orang menggunakan aplikasi ini, prediksi lalu lintas menjadi lebih handal karena Google Maps dapat melihat kecepatan rata-rata mobil yang bepergian di sepanjang rute yang sama tanpa salah mengartikan bahwa beberapa orang yang sedang berhenti di sebuah toko dianggap sebagai kemacetan. Jika Google Maps tidak memiliki cukup data untuk memperkirakan arus lalu lintas untuk bagian tertentu dari sebuah jalan, bagian tersebut akan ditampilkan dalam warna abu-abu pada jalur lalu lintas.

Dengan akuisisi Waze pada tahun 2013, Google menambahkan elemen manusia untuk perhitungan lalu lintas. User menggunakan aplikasi Waze untuk melaporkan insiden lalu lintas termasuk kecelakaan, kendaraan orang cacat, penurunan kecepatan dan juga alat pendeteksi kecepatan. Laporan real-time ini muncul sebagai titik individu pada Google Maps, dengan ikon kecil yang mewakili hal-hal yang berhubungan seperti tanda-tanda konstruksi, mobil kecelakaan atau pendeteksi kecepatan.

Tuesday 15 September 2015

Masuk Halam Pertama Google

Google adalah search engine kini diminati banyak orang,
Menjadi berada di posisi halaman pertama digoogle adalah yang didambakan orang-yang menginginkan web/blog nya dikunjungi banyak orang.

"Bagaimana cara agar blog / website kita bisa tampil di halaman pertama Google ?" pertanyaan seperti itu tentunya sering ditanyakan, khususnya untuk teman-teman yang pertama kali ngeblog atau terjun di dalam dunia blogging.

Sejujurnya ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk mempercepat proses index suatu blog / web agar segera muncul di Google, atau bahkan muncul di halaman pertama google dan menjadi rangking 1 di halaman pertama google.

Cara yang  dimaksud tersebut dinamakan sebagai SEO (Search Engine Optimization) atau dalam bahasa indonesia bisa kita artikan sebagai sebuah teknik untuk mengoptimalkan suatu blog / website di 'mata' mesin pencari (google, bing, yahoo, dll).
  


Search Engine seperti Google, Yahoo!, Bing, Cuil, dll, merupakan tempat dimana kita melakukan pencarian data atau informasi berupa kata kunci tertentu. Tahukah Anda bagaimana cara kerja search engine, sampai dapat menemukan hasil pencarian dalam waktu singkat dan dengan hasil pencarian yang sangat banyak? mari kita tuntas habis mengenai Google ini :D
Sebuah search engine memiliki komponen yang disebut sebagai spider (laba-laba) atau sering disebut juga dengan crawler. Elemen spider tersebut melakukan kunjungan atau mengakses ke situs-situs internet untuk membaca isinya dan mengikuti berbagai link yang ada dalam situs tersebut. Biasanya search engine melakukan kunjungan tersebut secara periodik untuk melihat jika ada perubahan-perubahan yang terjadi.
Program yang dikenal sebagai crawler, spider atau robot yang digunakan Google sebagai petugas penjelajah dunia internet tersebut dinamakan Cusco, Scooter dan Deephot. Ketiga program Google tersebut menilai sebuah situs dengan berbagai cara. Pertama-tama mencari info utama dari sebuah tittle-tag, HTML tag, serta meta tag. Selain itu, juga menelusuri teks yang ada pada situs beserta link-nya. Tidak ketinggalan pula untuk memeriksa file robot.txt yang memuat informasi mana saja yang boleh diteruskan dan yang tidak. Dari hal ini maka aka ada direktori tertentu yang diabaikan pendataannya. Terutama pada file-file yang berisi informasi sensitif.
Tiap-tiap elemen yang ditemui oleh sang laba-laba (spider) akan direkam (record) dalam sebuah index. Mirip sebuah buku raksasa yang berisikan copy dari situs yang telah ditemukan. Apabila ditemukan perubahan pada situs, secara otomatis pula spider melakukan update.
Google melakukan proses pengindeksan tersebut secara otomatis dan teratur. Pada saat itu pula Google mendata halaman baru, membuang link yang mati, dan memperbarui link tersebut.
Terkadang diperlukan proses penulisan halaman baru dari yang ditemukan spider. Jadi, akan ada kemungkinan bahwa informasi terbaru dalam situs internet tersebut tidak masuk dalam katalog index.
Selanjutnya, aplikasi search engine yang bertugas memilah ribuan data yang terdapat dalam katalog. Serta mencocokkannya sesuai dengan permintaan si pencari. Barulah kemudian menampilkannya berupa daftar sesuai dengan urutan (ranking). aplikasi yang digunkan Google untuk membuat ranking tersebut dikenal dengan sebutan PageRank.
Sebelum sebuah search engine menampilkan hasil pencariannya, search engine tersebut haruslah terlebih dahulu menemukan dokumen yang dicari. Andaikata search engine tidak memberikan informasi yang kita cari, itu bukan berarti informasi tersebut tidak tersedia di internet. Bisa jadi informasi yang kita cari tersebut belum ditemukan oleh search engine.
Sewaktu mencari informasi menggunakan Google, Google akan mengabaikan beberapa kata berikut: a, about, an, and, are, as, at, be, by, from, how, i, in, is, it, of, on, or, that, the, this, to, we, what, when, where, which, dan with.
Untuk mengetahui bagaimana sebuah search engine bekerja, Anda dapat membuka situs www.spider-simulator.com. Dalam situs tersebut ditunjukkan bagaimana sebuah search engine memperoleh informasi dalam situs Anda. Program ini disebut spider simulator. untuk mencobanya, Anda hanya perlu memasukkan alamat situs.